4 Faktor Penyebab Usus Buntu – Penyakit usus buntu merupakan peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada usus buntu. Di mana usus buntu bisa dikatakan sebagai rumah untuk bakteri yang bermanfaat. Tapi, ketika usus buntu ini terinfeksi maka bakteri akan berkembang biak dengan cepat. Usus buntu yang membengkak akan terisi nanah atau cairan kental yang mengandung bakteri. Bila penyumbatan ini menutup seluruh rongga usus buntu, maka perlu adanya tindakan operasi.

4 Faktor Penyebab Usus Buntu

Organ kecil dalam tubuh ternyata bisa sangat berbahaya jika tidak kita jaga. Untuk itu kalian perlu ketahui beberapa faktor yang menjadi penyebab usus buntu meskipun tidak sepenuhnya diketahui dengan jelas. Namun, kalian harus berhati – hati jika berada dalam kondisi seperti berikut.

Genetik

Ternyata 56 persen penyakit usus buntu terjadi karena faktor genetik. Dokter spesialias usus buntu menangani pasien dengan usus buntu yang meningkat 10 kali lipat karena salah satu anggota keluarga seperti ayah, ibu, atau sudara kandung ada yang memiliki riwayat usus buntu. Baik usus buntuk aktif atau sudah pernah diobati.

Penelitian menemukan bahwa orang – orang yang memiliki golongan darah A beresiko lebih tinggi mengalami usus buntu dari pada orang yang bergolongan darah O. Penyebab usus buntu berdasarkan faktor genetik ini dilaporkan terkait dengan sistem HLA (antigen leukosit manusia) serta golongan darah.

Infeksi Virus

Usus buntu dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke usus buntu. Kemungkinan terbesar dari kuman yang menyebabkan infeksi pada usus buntu adalah E. coli. Bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat, menyebabkan usus buntu menjadi meradang, bengkak, dan dipenuhi dengan nanah.

Kurang Makanan Berserat

Ada beberapa makanan tertentu yang kurang baik untuk dicerna oleh tubuh. Sehingga makanan yang sulit dicerna akan mengalami penumpukkan dan menyumbat usus buntu kemudian meradang. Dokter spesialis usus buntu biasanya menyarankan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang lebih banyak mengandung serat. Kenapa begitu?

Pada umumnya radang usus buntu paling sering disebabkan karena penumpukkan feses yang mengeras. Nah, serat ini yang bersifat menyerap air dan akan membuatnya lebih lunak. Tidak menyulitkan untuk keluar dari anus. Bahkan ini ada kaitannya dengan ambeien juga loh, di mana ambeien atau wasir juga terjadi akibat feses yang terlalu keras membuat kalian lebih keras untuk mengejan.

Benturan Pada Perut

Sebuah penelitian terbitan jurnal Biomed Central melaporkan sebagian kecil kasus cedera yang mengenai perut bisa menjadi penyebab usus buntu. Khususnya apabila cedera atau trauma terjadi di perut area dekat usus buntu, entah itu akibat terjatuh, tertusuk, atau terkena pukulan benda tumpul.

Dalam penelitian yang dilakukan di Maroko ini, peneliti menemukan bahwa luka tusuk di perut dapat menyebabkan usus buntu membengkak dan jaringan limfoid apendiks mengalami pembesaran. Maka upaya yang bisa dilakukan dokter ahli bedah digestif untuk menyelamatkan pasien adalah mengangkat usus buntu untuk menghindari komplikasi berat. 

Dari semua faktor yang menyebabkan usus buntu. Masih jarang sekali faktor benturan pada perut menjadi penyebab usus buntu atau radang usus buntu. Bahkan para dokter dan peneliti pun belum mengetahui pasti hubungan antara cedera perut dengan usus buntu.

Operasi usus buntu yang dilakukan oleh seorang dokter ahli beda digestif adalah dengan cara membuat sayatan besar atau kecil untuk membuang atau memotong usus buntu yang terinfeksi.

Kondisi tubuh seseorang itu berbeda – beda. Setelah operasi untuk mencegah terjadinya infeksi luka sebaiknya selalu lakukan kontrol ulang kepada dokter spesialis usus buntu. Hiduplah dengan sehat tanpa makanan – makanan siap saji, pedas, dan lain sebagainya. Perbanyak minum air putih dan rutin berolahraga.

Sumber : hellosehat.com