Dampak Kerja Tanpa Istirahat bagi Tubuh – Kerja keras memang baik, tetapi jika Anda tidak beristirahat, itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Budaya bekerja maksimal tanpa istirahat inilah yang disebut budaya sibuk. Seperti norma sosial, budaya yang sibuk dapat menempatkan orang di bawah tekanan yang tidak perlu.

Dampak Kerja Tanpa Istirahat bagi Tubuh

Salah satu efek yang umum adalah kelelahan karena status sosial dikaitkan dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan dan pengabaian kehidupan pribadi di luar pekerjaan. Lambat laun, ini bisa berdampak buruk, tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis.

Budaya Hustle Dampak Buruk pada Fisik

Untuk mengetahui dampak budaya sibuk terhadap kesehatan fisik, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Current Cardiology Reports mengumpulkan subjek dari Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan China. Akibatnya, mereka yang bekerja lebih dari 50 jam seminggu ditemukan memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, seperti infark miokard (infark miokard) dan penyakit jantung koroner.

Jam kerja yang panjang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung karena aktivasi psikologis yang berlebihan dan stres. Ini juga berkontribusi terhadap resistensi insulin, aritmia, hiperkoagulabilitas dan iskemia pada individu yang sudah memiliki beban aterosklerotik tinggi dan gangguan metabolisme glukosa (diabetes).

Risiko fibrilasi atrium juga meningkat pada orang yang bekerja 55 jam atau lebih per minggu. Fibrilasi atrium adalah irama jantung yang tidak teratur, yang menyebabkan darah terkumpul di ruang atrium kiri dan dapat menyebabkan pembentukan gumpalan, yang kemudian dapat menyebabkan stroke.

Selain itu, mereka yang bekerja lebih dari 60 jam seminggu mengalami peningkatan cedera terkait pekerjaan. Penduduk Jepang yang bekerja 80 hingga 99 jam seminggu memiliki risiko 2,83 persen lebih besar terkena depresi, yang mengarah pada perilaku tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan tidak aktif secara fisik.

Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan mental?

Bekerja keras tanpa istirahat dalam budaya sibuk meningkatkan risiko gangguan mental. Beberapa masalah yang biasa dialami antara lain gejala depresi, kecemasan dan pikiran untuk bunuh diri.

Dengan memaksakan diri dengan mentalitas “go hard or go home”, budaya sibuk menempatkan tubuh dalam kondisi fight or flight. Karena stres yang konstan ini, hormon stres (kortisol) dilepaskan dalam jumlah yang lebih besar dan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Untuk menormalkan kadar kortisol yang meningkat ini, tubuh harus memasuki keadaan istirahat. Namun, budaya sibuk tidak menawarkan waktu untuk istirahat, sehingga kelelahan mental tidak bisa dihindari. Stres terus-menerus dapat merusak kesehatan mental dan fisik Anda.

Nah, setelah memahami dampak buruk budaya keramaian terhadap kesehatan fisik dan mental, sebaiknya budaya ini dihindari bukan? Produktivitas memang penting, tetapi ada saatnya untuk memprioritaskan kesejahteraan fisik dan mental.

Untuk Anda yang merasa kurang sehat akibat bekerja tanpa istirahat Anda bisa periksakan kondisi Anda di Plazamdis yang menawrkan medical check up karyawan. Dengan harga yang sangat terjangkau dan dapatkan promo di website resmi mereka.

Bagi Anda yang ingin bertanya soal paket medical check up untuk kerja, bisa hubungi lewat icon whatsapp yang tersedia diwebsite mereka. Mungkin hanya ini informasi yang dapat kami sampaikan jika Anda ingin mencari informasi tips kesehatan atau berkonsultasi masalah kesehatan bisa tanyakan ke plazamedis.