Haruskah Batu Empedu Di Operasi? – Seperti yang kita ketahui bahwa batu empedu adalah partikel padat berada dalam kandung empedu, terbentuk dari bilirubin dan kolesterol. Sedangkan kandung empedu adalah organ yang berbentuk kantung kecil dibagian kanan atas perut, terletak di tengah organ hati, persis dibawah tulang rusuk depan sisi kanan.
Biasanya setelah terdiagnosis bahwa pasien menderita batu empedu, dalam benak pasien terkadang bertanya. Apakah operasi batu empedu harus dilakukan? Atau bisa hanya dengan obat – obatan saja. Menjawab semua pertanyaan itu. Mari simak penjelasannya secara berurutan.
Haruskah Batu Empedu Di Operasi?
Pengobatan batu empedu dilakukan berdasarkan gejalanya. Jika tidak menimbulkan gejala yang berlebihan, secara medis tidak perlu dilakukan tindakan. Karena batu empedu bisa keluar bersamaan dengan urine. Ada juga yang mengkonsumsi obat peluruh batu empedu, hanya saja perlu waktu yang lama untuk meluruhkan atau melarutkan sebagian besar batu empedu.
Berikut beberapa alasan pemberian obat ini jarang disarankan oleh dokter spesialis batu empedu, yaitu:
- Mengkonsumsi obat dibutuhkan waktu sekitar 6 sampai 12 bulan
- Konsumsi obat terhenti maka batu empedu akan muncul kembali
- Obat batu empedu ini hanya dapat digunakan untuk penderita batu empedu yang disebabkan oleh kolesterol
- Efek yang ditimbulkan adalah diare ringan
Ternyata mengkonsumsi obat – obatan bukan alternatif yang tepat untuk mengobati batu empedu. Apalagi kalau sudah terasa gejala sakit perut parah (kolik). Sebaiknya dipertimbangkan untuk melakukan tindakan operasi oleh dokter spesialis bedah Jakarta maupun dokter spesialis bedah tangerang. Tergantung lokasi anda yang terdekat. Pada dasarnya semua dokter sama, hanya harus dilakukan oleh dokter ahli dan berwenang dalam melakukan tindakan operasi.
Mengenal Jenis – jenisnya
Batu empedu ada 2 jenisnya, yaitu batu kolesterol dan batu pigmen yang dapat menyerang manusia. Berikut penjelasannya.
Batu kolesterol
orang akan mengidap penyakit ini jika sering mengkonsumsi lemak jenuh. Sehingga melebihi kapasitas empedu untuk mengurai kolesterol tersebut. Batu kolesterol ini juga terbentuk saat jumlah kolesterol meningkat dengan waktu yang lama di dalam cairan empedu.
Batu pigmen
penyakit yang terbentuk akibat bilirubin yang berlebihan di dalam cairan empedu. Bisa juga terjadi karena penyakit orang tersebut menderita sirosis hati atau anemia sel sabit. Karena biasanya orang yang terdiagnosis penyakit hati memiliki kadar bilirubin darah yang tinggi.
Sebelumnya banyak pertanyaan mengenai obat – obatan batu empedu yang bisa dikonsumsi. Nah, obat – obatan hanya bisa dikonsumsi bagi pasien yang menderita batu kolesterol. Sedangkan untuk batu pigmen tidak bisa, maka dokter spesialis batu empedu lebih menyarankan untuk dilakukan tindakan medis operasi kolesistektmi (Cholecystectomy).
Operasi batu empedu terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Kolesistektomi laparoskopi
Metode ini digunakan untuk mengangkat kantung empedu dengan selang elastis tipis yang dilengkapi kamera. Metode ini sudah mulai dilakukan oleh beberapa dokter spesialis bedah pencernaan di seluruh rumah sakit.
Kolesistektomi terbuka
Metode ini dilakukan apabila laparoskopi sudah tidak bisa dilakukan, artinya sulit menjangkau kandung empedu. Biasanya metode ini dilakukan bagi penderita sedang dalam kondisi hamil atau obesitas.
Sebaikya batu empedu diangkat karena bisa menyebabkan infeksi kandung empedu yang berulang. Misalnya bergeraknya batu dapat menyebabkan sakit perut yang hebat (kolik). Bisa juga karena adanya penyumbatan batu pada saluran empedu usus yang dapat menyebaban sakit kuning. Jika masih dibiarkan saja lama kelamaan kandung empedu ini berpotensi menjadi kanker meski masih dalam frekuensi rendah.
Maka dari itu sebaiknya anda melakukan medical check up setiap tahun sekali dengan dokter spesialis batu empedu atau dokter penyakit dalam lainnya. Gunanya untuk meminimalisir adanya penyakit berbahaya yang telat ditangani.
Tidak perlu khawatir, pasien akan tetap bisa beraktivitas dengan normal walau kandung empedu sudah diangkat. Tidak akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan, hanya saja pasien akan lebih sering buang air kecil dan diare dalam beberapa waktu.
Nah, sekarang anda tahu kan. Apakah batu empedu harus diangkat atau tidak. jadi sebaiknya lebih cepat melakukan operasi daripada mengkonsumsi obat yang pada akhirnya jika terhenti akan muncul kembali. Konsultasikan kesehatan anda jika terjadi gejala – gejala yang merujuk kepada batu empedu kepada dokter spesialis batu empedu. Dan akan lebih baik jika anda membatasi makanan berlemak untuk menghambat terjadinya kolesterol yang tinggi.